|

Stok Pangan Sumut Aman hingga Juni 2020

Kepala Dinas TPH Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA (baju gelap) mendengarkan penjelasan seorang staf Bidang Penyuluhan seputar pertanaman padi di kawasan Kabupaten Serdangbedagai, beberapa waktu lalu. Foto Fey
Medan- Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) tidak perlu panik dengan ketersediaan bahan pangan di masa merebaknya wabah Corona virus disease (Covid) 19. Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) menjamin, stok pangan mencukupi hingga Juni 2020.

"Sejumlah sentra tanaman padi telah panen, begitu juga jagung serta tanaman hortikultura lainnya seperti cabai merah," ungkap Kepala Dinas TPH Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA, dalam keterangan tertulisnya di Medan, Sabtu (11/04/2020).

Ia mengemukakan, petani di sejumlah sentra pertanaman padi di Sumut telah mengawali panen, seperti di Kabupaten Langkat, Deliserdang, Serdangbedagai, Simalungun, Batubara, Asahan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal dan Dairi. Pihaknya memperkirakan, produksi beras hingga Mei 2020 mencapai 1,1 juta ton dari luas panen sebanyak 410 ribu hektar (ha). Dalam kurun waktu yang sama, kata Dahler, kebutuhan konsumsi masyarakat Sumut yang berpenduduk 14 juta jiwa hanya berkisar 803 ribu ton.

"Ini belum termasuk ketersediaan beras sebelumnya dan stok dari Bulog. Artinya, ketersediaan bahan pangan Provinsi Sumatera Utara di masa wabah Covid-19 sekaligus menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran Idul Fitri, aman," tegasnya.

Dahler juga mengklaim, kebutuhan jagung pipil kering di wilayah Sumut bakal terpenuhi. Dalam kurun waktu Januari-Mei 2020, produksi jagung mencapai 775 ribu ton dari panen seluas 131 ribu ha. Pencapaian itu jauh di atas kebutuhan yang berkisar 729 ribu ton.

"Selama kurun waktu Januari-Mei 2020, Sumatera Utara mengalami surplus beras sebanyak 297 ribu ton dan jagung pipil kering sebanyak 46 ribu ton," tuturnya.

Salah seorang pedagang pengumpul cabai merah melintasi jalan Desa Lubuk Cuik Kabupaten Batubara yang menjadi salah satu sentra pertanaman cabai merah di Sumut , beberapa waktu lalu. Foto Fey
Tidak jauh berbeda pencapaian yang dibukukan komoditas cabai merah dan bawang merah. Khusus cabai merah, Dahler menyatakan, sebanyak 69 ribu ton dihasilkan para petani cabai merah di Sumut selama kurun waktu Januari-Mei 2020, dari luas panen yang mencapai 11 ribu ha. Sementara, kebutuhan masyarakat setiap bulan berkisar 12 ribu ton atau setara 60 ribu ton selama kurun waktu tersebut.

Namun, Dahler mengaku belum bisa mengandalkan pertanaman bawang merah petani untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut yang mencapai 19 ribu ton karena hanya menghasilkan sekira 9 ribu ton selama kurun waktu Januari-Mei 2020. Berharap pasokan bawang merah dari provinsi lain menjadi salah satu solusi mengatasi kebutuhan masyarakat Sumut. Begitu juga bawang putih yang masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kita tetap mengupayakan peningkatan luas tanam bawang merah dan bawang putih agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Utara," tukas Dahler.

Kabid Hortikultura Dinas TPH Provsu, Ir H Taufik Batubara MSi, didampingi stafnya, memerhatikan kualitas cabai merah hasil panen petani di kawasan Kabupaten Tanah Karo, beberapa waktu lalu. Foto Ist 
Saat ini, lanjutnya, petani di sejumlah kabupaten, seperti Deliserdang, Serdangbedagai, Simalungun, Batubara, Humbang Hasundutan, Tanah Karo dan Dairi telah melakukan pertanaman bawang merah dan putih. Kendati demikian, hasilnya belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut.

"Khusus bawang merah, kita targetkan, kebutuhan bawang merah masyarakat Sumut akan terpenuhi," tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini