|

BKM Al Muhajirin Bumi Asri Berjihad ke Desa Amburidi

Salah seorang pengurus BKM Al Muhajirin Bumi Asri Medan, H Syahrial, dengan dipandu Ketua BKM, HM Za'im Madjid,  menyerahkan paket bantuan kepada Ustad Maragading, Selasa (03/03/2020) siang. Foto Ist 
Medan- Ternyata, Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al Muhajirin di Komplek Perumahan Bumi Asri, kawasan Jalan Asrama Medan, tetap konsisten mengembangkan syiar Islam. Bantuan berupa kain sarung, mukena, perlengkapan pulasara jenazah dan dana transportasi untuk sejumlah mujahid di desa terpencil, menjadi bukti keseriusan itu. 

"Bantuan ini berasal dari para jamaah Masjid Al Muhajirin dan kami titipkan kepada Bapak Ustad Maragading selaku Ketua Desa Binaan kita di Tanah Karo agar disampaikan kepada yang berhak," ungkap Ketua BKM Al Muhajirin, HM Za'im Madjid, sembari menyerahkan bantuan paket itu, usai menunaikan sholat Dzuhur berjamaah, Selasa (03/03/2020). 

Ia mengemukakan, berjihad jangan diartikan sebagai sesuatu yang negatif. Dijelaskannya, arti jihad sesungguhnya adalah berjuang dan berusaha untuk menata masyarakat yang lebih baik dan bermartabat, seperti damai dan saling menghormati.

"Apa yang selama ini telah dilakukan para jamaah Masjid Al Muhajirin, termasuk memberikan bantuan seperti ini, sudah tergolong berjihad, yakni dalam upaya mengembangkan syiar Islam," tegas Za'im Madjid.

Dalam bantuan paket kali ini, pihaknya sengaja memberikan tambahan perlengkapan pulasara jenazah, mulai dari kain kapan, kapas, samak dan lainnya. Hal ini mengingat, mengurus jenazah merupakan kewajiban semua umat muslim yang masih hidup, terutama yang berdomisili di sekitar tempat tinggal ahli musibah. 

Penasihat BKM Al Muhajirin, H Harianto, memberikan semangat kepada Ustad Maragading untuk tetap berjihad ke daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah Tiganderket. Foto Ist  
"Ini merupakan fardhu kifayah sekaligus bentuk kepedulian jamaah Masjid Al Muhajirin terhadap sesama muslim di Desa Binaan kita di Tanah Karo," tuturnya dihadapan sejumlah pengurus BKM dan puluhan jamaah Masjid Al Muhajirin.

Ahli musibah, kata Za'im Madjid, nyaris tidak pernah mempersiapkan sesuatu yang berkaitan dengan pulasara jenazah. Kondisi itu berbeda bila akan menggelar hajatan, seperti pesta pernikahan atau pun yang lain. Diharapkan, melalui bantuan perlengkapan pulasara jenazah, mampu meringankan beban ahli musibah.

"Siapa pun yang meninggal, kita harus tetap bantu, dan mengurus jenazah, merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim," ujarnya.

Ustad Maragading menyambut positif bantuan tersebut. Ia sangat berterimakasih atas kepedulian para jamaah, melalui pengurus BKM Al Muhajirin yang kembali memperlihatkan visi ke depan untuk pengembangan syiar dan dakwah di desa terpencil.

Penasihat BKM Al Muhajirin, H Syafruddin menyerahkan dana transportasi para mujahid di Desa Binaan. Foto Ist 
"Insha Allah, dengan bekal bantuan ini, tim dakwah kita akan masuk ke Desa Amburidi di Kecamatan Kuta Buluh Kabupaten Tanah Karo yang berada dekat perbatasan Tiganderket, Desa Binaan Masjid Al Muhajirin selama ini," sebut Ustad Maragading.

Berdasarkan pengamatan pihaknya selama ini, pembinaan ketauhidan di kawasan Desa Amburidi teramat memprihatinkan. Ia menilai, status sebagai desa tertinggal menjadi salah satu penyebab minimnya pengetahuan seputar keagamaan. Selain akses jalan yang belum memadai, terutama di musim hujan, kata Ustad Maragading, aliran listrik juga baru menerangi Desa Amburidi sekira pertengahan tahun 2019.

"Kita segera menurunkan tim dakwah ke Desa Amburidi untuk memberikan pembinaan ketauhidan. Mohon dukungan dari para jamaah Masjid A Muhajirin," harapnya. Fey

Ketua BKM Al Muhajirin, HM Za'im Madjid menjelaskan maksud pemberian bantuan dari para jamaah untuk Desa Binaan di Tanah Karo. Foto Ist
 
Komentar

Berita Terkini