 |
| Gubsu Edy dan istri, Hj Nawal Lubis bergandengan tangan melihat setiap ruangan Bagas Godang, Sabtu (22/02/2020). Foto Ist |
Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (22/02/2020).
"Saya takjub melihat keunikan dan sejarah Bagas Godang. Semoga bisa dilestarikan sekaligus dikembangkan menjadi salah satu tujuan wisata bersejarah di Sumatera Utara," ungkapnya yang saat itu didampingi Ketua TP-PKK Provsu, Hj Nawal Lubis.
Ia mengaku telah membahas rencana tersebut dengan pihak pemilik Bagas Godang yang didirikan Gubsu ke-enam, Raja Djunjungan Lubis (almarhum).
"Nanti kita panggil ahli untuk merevitalisasi Bagas Godang sehingga menjadi ikon pariwisata sejarah," ujar Gubsu Edy yang mengamati setiap sudut ruangan rumah adat khas Mandailing berbahan kayu berukuran 39x20 meter itu.
Cucu Raja Djunjungan Lubis, Rinaldo Basrah Lubis menyambut positif kunjungan Gubsu Edy dan rombongan. Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Gubsu terhadap masyarakat dan adat Mandailing.
"Saya berharap, Bagas Godang dapat direvitalisasi sehingga menjadi wistaa heritage (sejarah, red)," sebutnya.
Rinaldo menjelaskan, konstruksi atap Bagas Godang berbentuk tarup silengkung dolok, seperti atap pedati, dan menjadi ciri bangunan tua itu. Ditambahkannya, masyarakat Mandailing menganggap Bagas Godang sebagai tempat sakral. Hal ini mengingat, adat dan hukum yang berlaku dalam masyarakat Mandailing dijiwai oleh Bagas Godang.
"Zaman dulu, Bagas Godang menjadi tempat masyarakat bermusyawarah untuk menentukan suatu hal," tuturnya.
Usai berkunjung ke Bagas Godang, Gubsu Edy dan rombongan berziarah ke makam Raja Djunjungan Lubis. Hendra
