|

2019, Produksi Gabah Sumut Anjlok

Kepala Dinas TPH Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA mendampingi Dirjen Prasarana Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Dr Sarwo Edhi dan staf yang melakukan pengukuran luas baku lahan tanaman pangan di sejumlah wilayah Sumut, setahun silam. Foto Dok
Medan- Penurunan luas areal panen, mengakibatkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) di Provinsi Sumatera Utara (Provsu) anjlok pada tahun 2019, yakni hanya 4.818.826 ton dari target sebanyak 5,3 juta ton. Gawat!

"Luas panen padi di Sumatera Utara pada tahun 2019 hanya berkisar 993.255 hektar, karena luas baku lahannya menurun," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provsu, Ir H Dahler Lubis MMA, melalui telepon selulernya, Rabu (29/01/2020). 

Ia mengakui, produksi gabah Sumut pada 2019 itu jauh di bawah pencapaian tahun 2018 sebanyak 5.340.200 ton GKG dari areal panen seluas 1.125.496 ha. Penurunan luas tanam padi, kata Dahler, berdampak pada alokasi pupuk bersubsidi.

"Penentuan alokasi pupuk bersubsidi berdasarkan jumlah luas areal tanam padi di suatu provinsi," tukasnya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas TPH Provsu, Ir Jonni Akim Purba, menjelaskan, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2019 sebanyak 320.060 ton. Dirincikannya, Urea sebanyak 115.750 ton, SP-36 sebanyak 50.610 ton, ZA sebanyak 49.500 ton, NPK sebanyak 87.220 ton serta pupuk organik sebanyak 16.980 ton.

"Itu karena luas tanam yang berkurang, sehingga berpengaruh terhadap alokasi pupuk bersubsidi," ujarnya.

Ia menambahkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk Suut pada tahun 2020 juga mengalami penurunan, yakni berkisar 228.336 ton, terdiri atas Urea sebanyak 93.892 ton, SP-36 sebanyak 19.170 ton, ZA 25.472 ton, NPK 60.488 ton dan organik 29.314 ton. Fey
Komentar

Berita Terkini